geografi kelautan
16-Dec-2009
efek Pasang-surut
Pasang laut
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Teluk Fundy saat pasang surut
dan saat pasang naik
: Tipe pasang laut
  • harian (diurnal)
  • tengah harian (semidiurnal)
  • campuran (mixed tides).
Penyebab pasang laut
Apa sih pengaruh gravitasi bulan terhadap pasang-surut gelombang laut?
Gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari menghasilkan sepasang tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.

Pasang surut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.

Pasang surut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan seperempat dan tigaperempat.
Gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari menghasilkan sepasang tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.
Pasang surut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.

Pasang surut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan seperempat dan tigaperempat.
Pasang surut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
Pasang surut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan seperempat dan tigaperempat.
Pasang surut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan seperempat dan tigaperempat.
PASANG SURUT
  • F : bilangan Formzal
  • AK1 : amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh gayatarik bulan & matahari
  • AO1 : amplitudo komponen pasang surut tunggal utama yang disebabkan oleh gayatarik bulan
  • AM2 : amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh gayatarik bulan
  • AS2 : amplitudo komponen pasang surut ganda utama yang disebabkan oleh gaya tarik matahari
Apa pengaruh bulan purnama pada bumi?
Apa sebenernya pengaruh bulan terhadap aktifitas gempa bumi ?
Bulan sangat mempengaruhi pasang surut. Pasang surut ini tentu saja mempengaruhi gaya gravitasi bumi dan merubah berat benda. Teori terjadinya gempa sering disebut "elastic rebound" atau proses pelentingan. Seperti ketapel bila dilepas maka kareat akan melentingkan batu didalamnya. Sama juga dengan gempa akibat tekanan pergeseran lempeng tektonik yg tertahan maka efeknya seperi karet yg tertahan. Nah penahan ini sangat dipengaruhi oleh beratnya sendiri, dimana berat benda tentunya tergantung dari grafitasinya. Pernah lihat kan kalau gravitasi di angkasa sangat kecil sehingga melayang. Nah grafitasi di bumi sebenarnya juga berfluktuasi sesuai dengan adanya bulan (daya tarik bulan) dan juga tentunya matahari.

Bumi dikelilingi oleh Bulan dengan orbit yang ellips. Pada titik terdekat, yang disebut perigee, jarak Bulan adalah 384.000 km, sedang pada jarak terjauh, yang disebut apogee, adalah 406.700 km. Fakta yang lain adalah bidang orbit Bulan menyudut sebesar 5o 9” terhadap orbit Bumi.

Efek utama dari adanya Bulan yang mengelilingi Bumi adalah terjadinya pasang surut muka laut. Pasang surut terjadi sebagai efek dari gaya gravitasi dan sentrifugal dari Bulan yang mengelilingi Bumi (Gambar 11). Efek dari kedua gaya tersebut adalah terjadinya pasang pada bagian Bumi yang menghadap ke Bulan dan pada bagian Bumi yang membelakangi Bulan.
Gerak revolusi Bulan mengelilingi Bumi menyebabkan posisi pasang surut berubah setiap waktu. Terdapat perbedaan waktu antara hari matahari (solar day) dan hari bulan (luinar day). Satu hari matahari adalah 24 jam, 0 menit dan 0 detik. Satu hari bulan adalah 24 jam dan 50,47 menit. Perbedaan waktu tersebut menyebabkan waktu pasang tertinggi dan waktu surut terrendah setiap hari bergeser 50,47 menit. Pergeseran ini dikenal sebagai variasi pasang surut harian.
Sementara itu, deklinasi Bulan menyebabkan posisi puncak pasang surut tidak terjadi pada posisi lintang yang sama (Gambar 12). Deklinasi Bulan berubah setiap setiap hari, oleh karena itu posisi puncak pasang surut pun juga berubah setiap setiap hari.
Matahari juga mempengaruhi pasang surut laut, tetapi pengaruh Bulan terhadap pasang surut lebih besar dari pada pengaruh Matahari, karena jarak Bulan ke Bumi lebih dekat daripada jarak Matahari ke Bumi. Konfigurasi posisi Bumi, Bulan dan Matahari mempengaruhi ketinggian muka laut pada saat pasang surut
Setiap bulan, pasang surut tertinggi terjadi pada saat bulan mati dan bulan purnama. Setiap tahun, pasang surut tertinggi terjadi bila Bumi, Bulan dan Matahari berada pada posisi yang membentuk garus lurus.
Apa sebenernya pengaruh bulan terhadap aktifitas gempa bumi ?
Bulan sangat mempengaruhi pasang surut. Pasang surut ini tentu saja mempengaruhi gaya gravitasi bumi dan merubah berat benda. Teori terjadinya gempa sering disebut "elastic rebound" atau proses pelentingan. Seperti ketapel bila dilepas maka kareat akan melentingkan batu didalamnya. Sama juga dengan gempa akibat tekanan pergeseran lempeng tektonik yg tertahan maka efeknya seperi karet yg tertahan. Nah penahan ini sangat dipengaruhi oleh beratnya sendiri, dimana berat benda tentunya tergantung dari grafitasinya. Pernah lihat kan kalau gravitasi di angkasa sangat kecil sehingga melayang. Nah grafitasi di bumi sebenarnya juga berfluktuasi sesuai dengan adanya bulan (daya tarik bulan) dan juga tentunya matahari.
Bumi dikelilingi oleh Bulan dengan orbit yang ellips. Pada titik terdekat, yang disebut perigee, jarak Bulan adalah 384.000 km, sedang pada jarak terjauh, yang disebut apogee, adalah 406.700 km. Fakta yang lain adalah bidang orbit Bulan menyudut sebesar 5o 9” terhadap orbit Bumi.

Efek utama dari adanya Bulan yang mengelilingi Bumi adalah terjadinya pasang surut muka laut. Pasang surut terjadi sebagai efek dari gaya gravitasi dan sentrifugal dari Bulan yang mengelilingi Bumi (Gambar 11). Efek dari kedua gaya tersebut adalah terjadinya pasang pada bagian Bumi yang menghadap ke Bulan dan pada bagian Bumi yang membelakangi Bulan.
Gerak revolusi Bulan mengelilingi Bumi menyebabkan posisi pasang surut berubah setiap waktu. Terdapat perbedaan waktu antara hari matahari (solar day) dan hari bulan (luinar day). Satu hari matahari adalah 24 jam, 0 menit dan 0 detik. Satu hari bulan adalah 24 jam dan 50,47 menit. Perbedaan waktu tersebut menyebabkan waktu pasang tertinggi dan waktu surut terrendah setiap hari bergeser 50,47 menit. Pergeseran ini dikenal sebagai variasi pasang surut harian.
Sementara itu, deklinasi Bulan menyebabkan posisi puncak pasang surut tidak terjadi pada posisi lintang yang sama (Gambar 12). Deklinasi Bulan berubah setiap setiap hari, oleh karena itu posisi puncak pasang surut pun juga berubah setiap setiap hari.
Matahari juga mempengaruhi pasang surut laut, tetapi pengaruh Bulan terhadap pasang surut lebih besar dari pada pengaruh Matahari, karena jarak Bulan ke Bumi lebih dekat daripada jarak Matahari ke Bumi. Konfigurasi posisi Bumi, Bulan dan Matahari mempengaruhi ketinggian muka laut pada saat pasang surut
Setiap bulan, pasang surut tertinggi terjadi pada saat bulan mati dan bulan purnama. Setiap tahun, pasang surut tertinggi terjadi bila Bumi, Bulan dan Matahari berada pada posisi yang membentuk garus lurus.
Bumi dikelilingi oleh Bulan dengan orbit yang ellips. Pada titik terdekat, yang disebut perigee, jarak Bulan adalah 384.000 km, sedang pada jarak terjauh, yang disebut apogee, adalah 406.700 km. Fakta yang lain adalah bidang orbit Bulan menyudut sebesar 5o 9” terhadap orbit Bumi.
Efek utama dari adanya Bulan yang mengelilingi Bumi adalah terjadinya pasang surut muka laut. Pasang surut terjadi sebagai efek dari gaya gravitasi dan sentrifugal dari Bulan yang mengelilingi Bumi (Gambar 11). Efek dari kedua gaya tersebut adalah terjadinya pasang pada bagian Bumi yang menghadap ke Bulan dan pada bagian Bumi yang membelakangi Bulan.
Gerak revolusi Bulan mengelilingi Bumi menyebabkan posisi pasang surut berubah setiap waktu. Terdapat perbedaan waktu antara hari matahari (solar day) dan hari bulan (luinar day). Satu hari matahari adalah 24 jam, 0 menit dan 0 detik. Satu hari bulan adalah 24 jam dan 50,47 menit. Perbedaan waktu tersebut menyebabkan waktu pasang tertinggi dan waktu surut terrendah setiap hari bergeser 50,47 menit. Pergeseran ini dikenal sebagai variasi pasang surut harian.
Sementara itu, deklinasi Bulan menyebabkan posisi puncak pasang surut tidak terjadi pada posisi lintang yang sama (Gambar 12). Deklinasi Bulan berubah setiap setiap hari, oleh karena itu posisi puncak pasang surut pun juga berubah setiap setiap hari.
Matahari juga mempengaruhi pasang surut laut, tetapi pengaruh Bulan terhadap pasang surut lebih besar dari pada pengaruh Matahari, karena jarak Bulan ke Bumi lebih dekat daripada jarak Matahari ke Bumi. Konfigurasi posisi Bumi, Bulan dan Matahari mempengaruhi ketinggian muka laut pada saat pasang surut
Setiap bulan, pasang surut tertinggi terjadi pada saat bulan mati dan bulan purnama. Setiap tahun, pasang surut tertinggi terjadi bila Bumi, Bulan dan Matahari berada pada posisi yang membentuk garus lurus.
Efek utama dari adanya Bulan yang mengelilingi Bumi adalah terjadinya pasang surut muka laut. Pasang surut terjadi sebagai efek dari gaya gravitasi dan sentrifugal dari Bulan yang mengelilingi Bumi (Gambar 11). Efek dari kedua gaya tersebut adalah terjadinya pasang pada bagian Bumi yang menghadap ke Bulan dan pada bagian Bumi yang membelakangi Bulan.
Gerak revolusi Bulan mengelilingi Bumi menyebabkan posisi pasang surut berubah setiap waktu. Terdapat perbedaan waktu antara hari matahari (solar day) dan hari bulan (luinar day). Satu hari matahari adalah 24 jam, 0 menit dan 0 detik. Satu hari bulan adalah 24 jam dan 50,47 menit. Perbedaan waktu tersebut menyebabkan waktu pasang tertinggi dan waktu surut terrendah setiap hari bergeser 50,47 menit. Pergeseran ini dikenal sebagai variasi pasang surut harian.
Sementara itu, deklinasi Bulan menyebabkan posisi puncak pasang surut tidak terjadi pada posisi lintang yang sama (Gambar 12). Deklinasi Bulan berubah setiap setiap hari, oleh karena itu posisi puncak pasang surut pun juga berubah setiap setiap hari.
Matahari juga mempengaruhi pasang surut laut, tetapi pengaruh Bulan terhadap pasang surut lebih besar dari pada pengaruh Matahari, karena jarak Bulan ke Bumi lebih dekat daripada jarak Matahari ke Bumi. Konfigurasi posisi Bumi, Bulan dan Matahari mempengaruhi ketinggian muka laut pada saat pasang surut
Setiap bulan, pasang surut tertinggi terjadi pada saat bulan mati dan bulan purnama. Setiap tahun, pasang surut tertinggi terjadi bila Bumi, Bulan dan Matahari berada pada posisi yang membentuk garus lurus.
materi referensi:
http://rovicky.blogspot.com/2006/06/efek…

http://wahyuancol.wordpress.com
http://rovicky.blogspot.com/2006/06/efek…
http://wahyuancol.wordpress.com
http://wahyuancol.wordpress.com
Apr 17, '07 1:18 AM
for everyone

Pasang surut laut adalah gelombang Gelombang yang dibangkitkan oleh adanya interaksi antara laut, matahari dan bulan . Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah. Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidal range). Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
Terdapat tiga tipe dasar pasang surut yang didasarkan pada periode dan keteraturannya, yaitu pasang surut harian (diurnal), tengah harian (semi diurnal) dan campuran (mixed tides). Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang surut berubah secara sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang surut juga bergantung pada bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera.
Pasang surut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
Pasang surut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pada saat bulan 1/4 dan 3/4 ().

2.1. Model Sederhana Pasang Surut



Cara termudah untuk memahami pasang surut adalah dengan menggambarkan seperti tampilan di atas. Bumi mengitari matahari dan tetap berada di orbitnya oleh adanya tarikan gravitasi antara keduanya. Hal itu juga berlaku pada bulan yang tetap pada orbitnya karena tarikan gravitasi antara bumi-bulan. Masing-masing sistem mengakibatkan tonjolan akumulasi air di sisi dekat dan di sisi jauhnya. Pasang surut merupakan gabungan dua tonjolan akumulasi air tersebut, yang memutar sepanjang bumi.

Saat bulan dan matahari berada satu baris, tonjolan keduanya terbentuk menghaslikan Spring Tide setiap dua minggu. Dan saat bulan dan matahari membentuk sudut, maka akan membentuk tonjolan air karena matahari yang mengisi air rendah dari sistem bumi-bulan, hal itu menghasilkan surut yang lebih tinggi, namun pasang yang lebih rendah. Hal itu disebut Neap Tide, setiap dua minggu antara spring tide (Dr J Floor Anthoni, 2000).



Suatu tampilan gaya pembangkit pasang surut saat bulan berada tepat di atas titik Z (titik zenith). Medan gaya tersebut memutar di sepanjang permukaan bumi. Sebagai catatan bahwa terdapat dua titik akumulasi air (M. Tomczak, 1996).


Perbedaan medan grafitasi bulan ada permukaan bumi dikenal sebagaigaya pembangkit pasang surut. Hal itu merupakan mekanisme utama yang menghasilkan pasut dan menjelaskan dua tonjolan, yang menghasilkan dua pasang per hari. Gaya-gaya lainseperti gaya gravitasi matahari juga menambah perilaku pasang-surut (www.answers.com).

2.2. Gaya Pembangkit Pasut: Sebuah Pendekatan Dasar

Pasang surut laut merupakan hasil dari gaya tarik gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi. Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari,gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari ().

Pasang dihasilkan oleh pertukaran perpindahan vertikal dari permukaan dari laut yang digabungkan dengan gerak horisontal dari air yang disebut arus pasang surut. Sungguh perlu diketahui bahwa pasang adalah disebabkan oleh bermacam-macam gaya gravitasi bahwa bulan dan matahari. Lebih persisnya, asal dari gejala pasang surut dihubungkan dengan ketidakseragaman dari medan gravitasi matahari dan lunar pada bola bumi.

Kekuatan yang gravitasi bulan pada bumi adalah jauh lebih kecil dibanding kekuatan yang dari gravitasi matahari. Bagaimanapun, sebab bulan jauh lebih dekat ke bumi dibanding matahari, ketakserbasamaan medan gravitasi lunar ke bumi menjadi lebih besar daripada matahari. Sebagai hasilnya, pasang yang moon-induced lebih dari dua kali pasang yang sun-induced.

Meskipun demikian, tiba dengan mudah pada suatu pemahaman dari fisik asal dari tide-generating force, kita mulai analisa dengan pasang yang sun-induced. Ini adalah sedikit lebih sederhana untuk menjelaskan sebab pusatmassa dari sun-earth sistem sangat hampir bersamaan dengan pusat dari matahari itu. Kita berikutnya membagi masalah ke dalam duahal pokok: pertama kita mendiskusikan asal dan kekayaan dari tide generating force, setelah itu, kita menyelidiki menurut mutu jauh lebih kasus yang diperumit dari daya penggerak mempengaruhi bahwa ini time-varying gaya pada samudra. Kita catat bahwa sebagian besar kebingungan di literatur dihubungkan dengan lebih dulu ( agak sederhana) bagian dari masalah ini, yang dapat dengan sepenuhnya dan secara terang dipecahkan dengan menggunakan Mekanika Newtonian.

Bumi secara keseluruhan pindah;gerakkan dengan suatu akselerasi sehubungan dengan suatu inertial acuan. Akselerasi ini diproduksi oleh tarikan gravitasi bumi ke matahari dan bulan dan semua obyek luar angkasa lain. Walaupun bumi bergerak di suatu orbit elips, percepatan memusatnya di gerakan orbital dihasilkan oleh tarikan gravitasi dari matahari dan karenanya adalah akselerasi dari jatuh bebas, yang mana tidak terikat pada percepatan yang orbital. Bumi akan pindah dengan gerakkan yang sama dengan akselerasi itu dengan jatuh di medan gravitasi dari matahari itu.

Apa yang adalah penting di masalah ini adalah akselerasi, bukan percepatan orbital bumi. Untuk lebih baik memahami pasang, kita pertama gunakan suatu bingkai acuan dengan menjadikan bumi yang non-rotating. Walaupun asal dari bingkai ini pindah;gerakkan kira-kira melingkar di sekitar matahari ( lebih persisnya, di sekitar pusat massa dari sun-earth sistem), bingkainya sendiri tidak berputar sebab arah tentang kampak nya ditetapkan;perbaiki sehubungan dengan bintang yang jauh. Itu adalah gerakan dari bingkai ini- revolusi tanpa perputaran- suatu gerakan translational. Hal itu mengingatkan kita dari " gerak lingkar dari menggoreng panci" oleh seorang koki.

Berkenaan dengan ruang inertial, semua poin-poin dari acuan ini membingkai gerak dengan suatu akselerasi suatu besar dan arah adalah sama pada semua titik. Siapapun dari massa m gerakan siapa disebut bingkai dengan menjadikan bumi non-inertial ini ( sebagai contoh, suatu satelit bumi, atau seadanya air di samudra) adalah tunduk kepada kekuatan yang tidak terikat pada posisi dari badan yang berhubungan dengan bumi.

Gaya inersia, Fin = ma, yang berpengalaman oleh suatu badan di dengan jatuh bebas, kerangka acuan dengan menjadikan bumi ( atau di membingkai yang berputar tanpa perputaran yang di sekitar axis dengan pusat massa sun-earth), mempunyai yang sama besar dan arah di mana-mana di bumi. Pada sisi lain, tarikan yang gravitasi dari matahari, Fsun, yang berpengalaman oleh badan mengurangi dengan jarak nya dari matahari dan adalah diarahkan pada matahari, dan karenanya kedua-duanya besar dan arah dari Fsun tergantung dengan posisi dari suatu obyek di bumi.

Sebab bumi adalah suatu badan yang diperluas, Fin adalah kekuatan yang semu dan Fsun kekuatan adalah secara umum berbeda dan tidak persisnya kebalikan, kecuali di pusat bumi. Tindakan yang dikombinasikan dari tarikan gravitasi dari matahari dan kekuatan semu inersia adalah gayapasang surut.

Dengan kata lain, kekuatan yang pasang surut pada posisi yang ditentukan dekat bumi sama perbedaan panah/garis vektor dari gravitasi matahari. Dengan menggunakan suatu obyek pada posisi tertentu dan tarikan gravitasi matahari digunakan pada obyek ini apakah di pusat bumi.



Gambar 1. Sun-induced tide-generating forces pada titik-titik yang berbeda
A, B, Z, dan N.

Gambar 1 mengilustrasikan asal dan karakteristik gaya pembangkit pasut yang dihasilkan oleh matahari. Percepatan jatuh bebas pada bumi E padamedan gravitasi pada matahari adalah
a0 = GMsun/R2,

dimana Msun adalah massa matahari, dan R adalah jarak bumi-matahari.

Jarak dari matahari pada badan titik Z ( di mana matahari adalah di zenith) adalah lebih kecil dibanding di pusat bumi. Di sini tarikan yang gravitasi dari poin-poin matahari persis berhadapan langsung dan sedikit banyak lebih besar dari gaya inersia. Karenanya, kekuatan FZ dalam posisi ini diarahkan dengan tegak lurus menaik, dari bumi ke arah matahari. Besarnya,



(1)

adalah kira-kira dua kali besar gaya pembangkit pasut pada titik A dan B

Tidak ada perbedaan yang hakiki antar moon-induced dan sun-induced tide-generating forces. Di kedua kasus, satu-satunya faktor yang penting adalah akselerasi bumi di bawah tarikan gravitasi dari obyek angkasa yang menyebabkan pasang di bumi, bukan percepatan orbital keduanya secara gravitasi badan yang digabungkan ( bumi dan matahari, atau bumi dan bulan).
Gaya pasang surut yang berpengalaman oleh obyek apapun adalah sebanding ke jaraknya r dari pusat bumi dan berbanding terbalik dengan pangkat tiga dari jarak R obyek di angkasa yang menyebabkan gaya, dan sebanding dengan massa dari sumber obyek itu. Seperti dicatat, lunar tide-generating forces di bumi dua kali lipat matahari ( perbandingannya kira-kira 2,2) sebab bulan jauh lebih dekat ke bumi (Eugene I. Butikov, 1989).
Dari pemaparan di atas, dapatlah kita simpulkan bahwa gaya pembangkit pasang-surut utama adalah gaya tarik bulan; gaya tarik matahari; dan gayasentrifugal. Besarnya kontribusi gaya tarik bulan terhadap bumi pada pembangkitan pasut menurut perhitungan adalah 2,2 kali gaya tarik matahari terhadap bumi, meskipun tentunya gaya gravitasi matahari jauh lebih besar dari gaya gravitasi bulan. Hal itu disebabkan oleh karena jarak bumi-bulan yang jauh lebih dekat daripada jarak bumi-matahari.

Karena sifat pasang surut yang periodik, maka ia dapat diramalkan. Untuk dapat meramalkan pasang surut, diperlukan data amplitudo dan beda fasa dari masing-masing komponen pembangkit pasang surut. Seperti telah disebutkan di atas, komponen-komponen utama pasang surut terdiri dari komponen tengah harian dan harian. Namun demikian, karena interaksinya dengan bentuk (morfologi) pantai, superposisi antar komponen pasang surut utama, dan faktor-faktor lainnya akan mengakibatkan terbentuknya komponen-komponen pasang surut yang baru. Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan dalam transportasi laut, kegiatan di pelabuhan, pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain-lain. 

Pengaruh dari Bulan
Seperti yang telah diungkapkan di atas, bumi dan bulan memiliki keterkaitan akibat adanya gayagravitasi. Walaupun saling menarik, bumi dan bulan tidak saling bertumbukan karena adanya gayasentrifugal yang muncul akibat perputaran bulan terhadap bumi. Gaya inilah yang membuat bulan tetap berada pada orbitnya—selain teori Newton yang mengatakan bahwa gravitasi juga dipengaruhi oleh jarak dan massa.
Nah, gravitasi bulan terhadap bumi memengaruhi beberapa aktivitas di bumi. Salah satunya adalah pasang-surut air laut. Gaya gravitasi bulan menarik air laut ke arah bulan sehingga memengaruhi ketinggian ombak dan permukaan laut. Karena bulan mengitari bumi, maka akan ada saat di mana satu sisi dari bumi lebih dekat dengan bulan. Bagian yang dekat dengan bulan inilah yang akan mengalami air laut pasang, sedangkan bagian lainnya yang tidak dekat dengan bulan mengalami air laut surut. Pasang-surut air laut juga berkaitan dengan fase bulan. Biasanya, air laut akan mengalami pasang tinggi pada saat bulan purnama.
Pengaruh Gravitasi Bulan terhadap Bumi 

// 8 Januari 2010 // Tata SuryaTutorial
Efek pasang-surut
Efek pasang-surut
Bagi yang tinggal di daerah tepi pantai pasti sering mengamati pasang-surut air laut. Puncak pasang-surut terjadi dua kali dalam satu hari sehingga dimanfaatkan nelayan untuk mengatur kapan harus berlayar dan kapan harus merapatkan sampan ke pantai.
Pasang-surut air laut mencapai puncaknya dua kali dalam sebulan yaitu saat bulan mati dan bulan purnama. Pasang seperti ini biasa disebut sebagai pasang perbani. Ketinggian air laut saat pasang perbani adalah yang paling tinggi dibandingkan hari-hari lain. Ketinggian ini lebih banyak bergantung pada bentuk pantai. Sementara itu, keteraturan pasang-surut lebih disebabkan oleh satelit Bumi, Bulan. Dibandingkan dengan benda langit lainnya, Bulan memiliki pengaruh gravitasi terbesar terhadap Bumi. Hal ini disebabkan Bulan merupakan benda paling dekat dengan Bumi (tentu kita bisa menghitung besar gaya gravitasi menggunakan rumus gravitasi Newton). Mengingat pentingnya tarikan gravitasi Bulan, tidak mengherankan jika teori evolusi biologi menyebut Bulan adalah salah satu faktor penting dalam membentuk kehidupan di Bumi.
Tarikan gravitasi Bulan bervariasi menurut jarak. Bumi yang berdiameter 12800 km juga mengalami variasi tarikan gravitasi tersebut. Sisi Bumi yang berada paling dekat dengan Bulan akan mengalami tarikan yang lebih besar dibandingkan sisi Bumi yang lebih jauh. Jika tarikan ini kita jumlahkan dengan gaya sentrifugal yang diterima Bumi maka tarikan pada sisi Bumi yang paling dekat dengan Bulan akan mengarah mendekati Bulan sementara sisi Bumi yang paling jauh dengan Bulan akan mengarah menjauhi Bulan. Gaya tarikan oleh Bulan seperti yang telah dijelaskan di atas biasa disebut gaya tidal.
Setiap bagian Bumi, misalnya: atmosfer, air laut, kerak Bumi, magma, akan mengalami gaya yang sama. Namun air laut mengalami efek yang lebih besar karena struktur air laut yang lebih fleksibel bagi gaya tidal. Amplitudo pasang-surut air laut terbesar yang pernah dicatat adalah 17 meter di Teluk Fundy.
Lalu kenapa gaya tidal mengalami maksimum dua kali sebulan yaitu saat bulan mati dan bulan purnama? Jawaban atas fenomena ini adalah benda kedua dengan pengaruh gravitasi terbesar setelah Bulan yaitu Matahari. Dua kali dalam sebulan Matahari akan berada segaris dengan Bumi dan Bulan. Kesegarisan ini membuat Matahari menambah efek tidal yang diberikan Bulan terhadap Bumi. Akibat tambahan tarikan dari Matahari saat segaris dengan Bumi dan Bulan, pasang akan mencapai titik tertingginya saat bulan mati dan bulan purnama, peristiwa yang terjadi dua kali dalam sebulan.
Sekarang kita tahu gaya tidal menyebabkan permukaan air laut terangkat pada dua sisi yang berseberangan. Namun permukaan Bumi tidak mulus melainkan terdiri atas formasi geologis seperti benua, pulau, gunung bawah laut, palung dan sebagainya. Akibatnya permukaan air laut yang terangkat tidak lagi segaris dengan garis hubung Bumi dan Bulan melainkan bergeser searah rotasi Bumi.
Tonjolan yang berada lebih dekat dengan Bulan akan menarik Bulan agar bergerak lebih maju dari posisi orbitnya. Sesuai dengan hukum kekekalan momentum, percepatan Bulan harus diimbangi dengan menambah jari-jari radius Bulan. Pada saat yang sama, Bulan akan menarik Bumi dan memperlambat rotasi Bumi. Perpindahan sebagian momentum sudut planet ke pasangannya (dalam hal ini satelit) disebut sebagai friksi tidal.
Friksi Tidal
Tonjolan A berada lebih dekat ke Bulan berkontribusi pada friksi tidal. Sebagian momentum sudut rotasi Bumi dipindahkan ke Bulan.
Pengamatan menunjukkan Bulan bergerak menjauh dari Bumi dengan kecepatan 3.8 cm per tahun. Sementara itu penelitian mendalam menyangkut gerhana Matahari di masa lampau menunjukkan Bumi memang mengalami perlambatan kecepatan rotasi. Fakta-fakta ini selain membenarkan teori yang ada juga memberikan gambaran di masa depan Bulan akan semakin menjauh dari Bumi (sehingga penduduk Bumi tidak akan pernah lagi melihat gerhana Matahari total) dan panjang hari Bumi tidak akan 24 jam melainkan lebih lama.
Astronom China mencatat gerhana Matahari pada 180 SM. Hal ini tidak mungkin terjadi jika rotasi Bumi konstan sepanjang waktu. 2000 tahun yang lalu Bumi berrotasi lebih cepat dibandingkan sekarang. (Eclipse, Duncan Steel)
Sumber: Introduction to Planetary Science, Gunter Faure dan Teresa M. Mensing

Langsung ke: navigasicari
Pasang laut adalah naik atau turunnya posisi permukaan perairanatau samudera yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan danmatahariAda tiga sumber gaya yang saling berinteraksi: laut, matahari, dan bulan. Pasang laut menyebabkan Tperubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai. Wilayah pantai yang terbenam sewaktu pasang naik dan terpapar sewaktu pasang surut, disebut mintakat pasang, dikenal sebagai wilayah ekologi laut yang khas.
Periode pasang laut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Panjang periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.

Terdapat tiga tipe dasar pasang laut:

Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang laut juga bergantung pada bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera.
Pasang laut merupakan hasil dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung dengan massatetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari.
Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
Pasang laut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan seperempat dan tigaperempat.

Meskipun ukuran bulan lebih kecil dari matahari, namun gaya tarik gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada gaya tarik matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi.

PASANG SURUT
(File pdf nya silahkan klik di sini.. PASANG SURUT.PDF)
Untuk apa data pasang surut
Pengetahuan tentang pasang surut sangat diperlukan dalam transportasi laut, kegiatan di pelabuhan, pembangunan di daerah pesisir pantai, dan lain-lain.
Mengingat pentingnya pengetahuan tentang pasang surut terutama bagi yang tertarik mempelajari masalah pantai dan estuari, maka akan dicoba dijelaskan tentang pengertian pasang surut itu sendiri.
Pengertian Pasang Surut
Pasang surut laut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda-benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan. Pengaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.
Faktor non astronomi yang mempengaruhi pasut terutama di perairan semi tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan topografi dasar perairan.
Puncak gelombang disebut pasang tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah.
Perbedaan vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidalrange).
Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
Pasang purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah. Pasang surut purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama.
Pasang perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini terjadi pasa saat bulan 1/4 dan 3/4.
hal-221.jpg
Gambar. Spring Tide dan Neap Tide
Tipe pasut ditentukan oleh frekuensi air pasang dengan surut setiap harinya. Hal ini disebabkan karena perbedaan respon setiap lokasi terhadap gaya pembangkit pasang surut. Jika suatu perairan mengalami satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, maka kawasan tersebut dikatakan bertipe pasut harian tunggal (diurnal tides), namun jika terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari, maka tipe pasutnya disebut tipe harian ganda (semidiurnal tides). Tipe pasut lainnya merupakan peralihan antara tipe tunggal dan ganda disebut dengan tipe campuran (mixed tides) dan tipe pasut ini digolongkan menjadi dua bagian yaitu tipe campuran dominasi ganda campuran dominasi tunggal.
Selain dengan melihat data pasang surut yang diplot dalam bentuk grafik (tentunya susah jika datanya banyak ya…), tipe pasang surut juga dapat ditentukkan berdasarkan bilangan Formzal (F) yang dinyatakan dalam bentuk:
F = [A(O1) + A(K1)]/[A(M2) + A(S2)]
Dimana:
Karena sifat pasang surut yang periodik, maka ia dapat diramalkan. Untuk meramalkan pasang surut, diperlukan data amplitudo dan beda fasa dari masing-masing komponen pembangkit pasang surut. Komponen-komponen utama pasang surut terdiri dari komponen tengah harian dan harian. Namun demikian, karena interaksinya dengan bentuk (morfologi) pantai dan superposisi antar gelombang pasang surut komponen utama, akan terbentuklah komponen-komponen pasang surut yang baru.

setiap bulan purnama dapat dipastikan laut akan mengalami pasang naik. Air di laut dan di muara sungai pasti bertambah tinggi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Danau Asmara