Makalah Danau Asmara
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Kabupaten
Flores Timur terbentuk pada tanggal 20 Desember 1958 bersamaan dengan di
tetapnya UU. No 69 / 1958 tetang pembentukan daerah daerah tinggkat II dalam
wilayah daerah tingkat I Bali, NTB, dan NTT.
Flores
Timur adalah sebuah Kabupaten yang berada di Pulau Flores, Didalam wilayah propinsi
NTT (Nusa Tenggara Timur). Kota Larantuka adalah ibukota Kabupaten Flores Timur. Berdasarkan namanya,
Sudah dapat dibayangkan kalau Kabupaten Flores
Timur ini terletak di bagian timur dari pulau Flores. Kabupaten Flores Timur ini terdiri atas beberapa
pulau yaitu pulau Solor dan Adonara. Dengan batasan sebagai berikut:
·
Batas Sebelah Utara Flores Timur Adalah Dengan : Laut Flores
·
Batas Sebelah Timur Flores Timur Adalah Dengan : Kabupaten Lembata
·
Batas Sebelah Selatan Flores Timur Adalah Dengan : Laut Sawu
·
Batas Sebelah Barat Flores Timur Adalah Dengan : Kabupaten Sikka
Di kabupaten Flores Timur ada sebuah
danau Vulkanik. Danau tersebut adalah Danau Waibelen atau yang lebih di kenal
dengan nama Danau Asmara yang terbentuk akibat letusan Gunung Sodoberawao Kobanara
pada tahun 400 - 500 SM, danau ini berdiameter 1000
meter dan kedalamannya mencapai 20 meter. Danau ini berada di bagian kepala naga Pulau
Flores, tepatnya di Desa Waibao dan Desa Riangkeroko, Kecamatan Tanjung Bunga
sekitar sekitar 45 km dari pusat Kota Larantuka.
B. Rumusan Masalah
1.
Apa daya tarik wisata danau Asmara ?
2.
Bagaimana keterkaitan antarsektor dalam wisata danau
Asmara ?
3.
Apa kelebihan dan kekurangan pariwisata danau Asmara ?
4.
Bagaimana solusi dari masalah wisata danau Asmara ?
C. Tujuan
1.
Untuk mengetahui daya tarik wisata danau Asmara ?
2.
Untuk mengetahui keterkaitan antarsektor dalam wisata
danau Asmara ?
3.
Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan pariwisata
danau Asmara ?
4.
Untuk mengetahui solusi dari masalah wisata danau
Asmara ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Daya Tarik Wisata Danau Asmara
Danau Asmara terdapat di sebelah
utara kota Larantuka, tepatnya di Kecamatan Tanjung Bunga, dan berada di antara
dua desa yaitu Desa Waibao dan Desa Riangkeroko. Tanjung Bunga adalah tempat
yang istimewa, karena dari sini nama Pulau Flores berasal. Kata Tanjung Bunga jika
diterjemahkan dalam bahasa Portugis menjadi Cabo das Flores. Jika anda
berkunjung di bulan januari hingga maret, daerah ini berselimutkan
kembang-kembang flamboyan merah. Konon, mekarnya Flamboyan itulah menjadi andil
lahirnya nama Pulau Flores.
Danau Asmara masih sangat alami dan dikelilingi
pepohonan lebat. Nama danau ini mulanya Waibelen kemudian berubah menjadi
Asmara karena konon ada sepasang muda-mudi yang bunuh diri di danau ini karena
cintanya tak di restui orang tua mereka. Di Danau ini juga terdapat buaya
putih yang menjadi penghuni Danau Asmara hingga kini. Buaya tersebut tidak akan
menampakkan diri kepada pengunjung. Mereka hanya akan menampakkan diri jika
dipanggil dengan upacara adat dengan serangkaian ritual khusus yang dipimpin
tetua adat setempat.
Tidak jauh dari Danau Asmara terdapat
juga pantai Kwuta dimana di tempat ini kita bisa melihat sunset yang sangat
indah. Pantai Kwuta, memiliki pasir putih yang halus dengan luas kurang lebih
750 m, ada juga batu Payung (Batu berbentuk seperti Payung) yang terdapat di
ujung kepala pulau Flores, Pantai Pain Haka yang terdapat peninggalan prasasti Nopin
Jaga dan bekas tapak kaki Gajah Mada, terdapat juga tulang belulang manusia
kanibal sejak 4000 tahun yang lalu, yang pernah di teliti oleh ilmuwan Perancis
Dr. Ph. Grange, dan Dr. J.C.Galipaud dari Universitas La Rochelle dan Institut
De Recherchepour le Developpement (Lembaga Penelitiaan untuk Pembangunan).
B. Keterkaitan Antarsektor Dalam Wisata Danau Asmara
Perkembangan
pariwisata Danau Asmara belum terasa dampaknya terhadap perkembangan perekonomian
maupun kebudayaan masyarakat sekitar Danau Asmara. Hal ini dikarenakan belum
ada campur tangan pemerintah daerah dalam hal ini pemerintah Kabupaten Flores Timur.
Padahal kalau dikelola dengan baik maka akan turut menunjang perekonomian
masyarakat Desa Waibao dan Riangkeroko pada khususnya dan juga masyarakat
Flores Timur.
Misalanya
pemanfaatan air Danau sebagai irigasi untuk pertanian maupun untuk kegunaan
lainnya seperti budidaya ikan dan sebagainya.
C. Kelebihan Dan Kekurangan Pariwisata Danau Asmara
Perjalanan menuju Danau Asmara
memang butuh perjuangan dan kesabaran. Jalan yang sebagian besar rusak dengan
lubang menganga di sana-sini membuat pengendara sepeda motor harus waspada dan
ekstra hati-hati. Apalagi disaat musim penghujan, sehingga jalan menjadi licin
dan banyak genangan di mana-mana. Waktu tempuh ke Danau Asmara kira-kira dua
jam lebih itupun kalau menggunakan sepeda motor, karena akses yang sulit ini
menyebabkan Danau Asmara jarang di kunjungi wisatawan lokal maupun wisatawan
mancanegara. Dari tempat parkir, pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan
setapak di antara pepohonan yang lebat sejauh 300 meter. Jalan setapak tersebut
sebagian sudah disemen dan sebagian masih berupa jalan tanah. Di beberapa
tempat jalan tertutup rumput/semak-semak dan terhalang pohon tumbang.
Kondisinya sangat licin disaat musim penghujan. Tak ada rambu-rambu ataupun
penunjuk arah yang menunjukkan Danau Asmara. Kalau tidak diantar pemandu
ataupun warga asli Larantuka, turis/pengunjung akan kesulitan menemukan Danau Asmara.
Selain infrastruktur yang kurang memadai Danau Asmara belum memiliki fasilitas
umum yang mendukung seperti toilet dan tempat penginapan. Hal ini yang
menyebabkan Danau Asmara kurang di kenal oleh para wisatawan.
D. Solusi Dari Masalah Wisata Danau Asmara
Di Danau Asmara, sudah ada jalan yang mengelilingi danau, ada jalan masuk
yang sudah disemenisasi dari jalan umum. Yang menjadi soal sekarang ini adalah
pemerintah belum bergerak untuk memaksimalkan potensi obyek wisata ini.
Secara swadaya, warga saya sudah sering melakukan pembersihan diseputaran
danau., dan baru sebatas itu yang bisa dilakukan oleh warga setempat. Jika
didampingi dan didukung baik oleh pemerintah Kabupaten Flores Timur, maka bisa memajukan daerah wisata Danau Asmara.
Harapan supaya obyek wisata Danau asmara bisa dikenal, dikunjungi, dan
dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) maka pemerintah selaku pihak
yang bertanggung jawab agar bisa memperbaiki dulu jalan menuju ke Obyek wisata
itu. Karena jalan adalah faktor utama yang mendorong majunya sebuah kegiatan
parwisata yang tentunya akan berdampak pada tingkat kesejateraan masyarakat
setempat.
Dari tuturan warga, tentunya
mewakili sekian banyak warga yang menginginkan adanya perbaikan kesejahteraan
hidup masyarakat. Semua kita tentu sepakat bahwa untuk bisa mempromosikan
sebuah obyek wisata maka, penyiapanya harus komplit. Misalkan, Yang mau kita
promosikan adalah keindahan danau Asmara, maka website di daerah pada Dinas
Pariwisata harus ada. Di website itu nantinya kita akan memberikan informasi
secara lengkap dan mudah untuk diakses. Informasi itu diantaranya; jarak tempuh
dari pusat kota ke lokasi Obyek wisata (Danau Asmara), ditempuh dalan waktu
berapa jam, menggunakan trasportasi apa menuju ke lokasi, berapa biaya
transportasi, siapa yang mendampingi, apa saja keindahan alam di sekitar lokasi
sebuah obyek wisata, bagaimana dengan tumpangan, bagaimana dengan makanan dan
minuman, tarif dari jasa yang diberikan, dan lain- lain yang intinya memberikan
kenyaman bagi siapa saja yang datang dan berkunjung di obyek wisata yang
dituju. Dan semua itu kuncinya hanya satu yakni jalan harus diperbaiki, dan
infrastruktur penujang seperti penginapan, listrik dan lain sebagainya perlu di
bangun agar bisa mengembangkan potensi wisata Danau Asmara.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Pariwisata merupakan
salah satu sektor pembangunan yang saat ini sedang digalakkan oleh pemerintah.
Hal ini disebabkan pariwisata mempunyai peran yang sangat penting dalam
pembangunan Indonesia khususnya sebagai penghasil devisa negara di samping
sektor migas.
Tujuan
pengembangan pariwisata di Indonesia terlihat dengan jelas dalam Instruksi
Presiden Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 1969, khususnya Bab II Pasal 3, yang
menyebutkan “Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu
pengembangan “industri pariwisata” dan merupakan bagian dari usaha pengembangan
dan pembangunan serta kesejahteraan masyarakat dan Negara”.
Di lihat dari keindahan
alamnya tidak diragukan lagi keindahan alam yang ada di Danau Asmara, namun
karena minimnya infrastruktur penunjang yang belum memadai sehingga menyebabkan
tempat wisata yang satu ini kurang di minati oleh para wisatawan. Oleh karena
itu, dukungan dari pemerintah dan instansi terkait sangat di perlukan guna
memajukan wisata alam Danau Asmara sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
Flores Timur.
B.
SARAN
Penulis menyadari bahwa penulisan makalah ini jauh dari
kesempurnaan, maka dengan itu penulis mohon kritik dan saran kepada para
pembaca, yang sifatnya membangun untuk masa depan selanjutnya, guna untuk lebih
sempurna lagi dan lebih bermanfaat lagi, khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
Artikel yang sangat menarik.
BalasHapusTemukan berbagai informasi lowongan pekerjaan di Hotel seluruh Indonesia pada situs : https://www.indohhrma.com/
Terima kasih saudara,
HapusHallo kakak axcell, saya angel mahasisiwi yang rencananya akan menulis skripsi tentang danau asmara. bolehkah saya meminta kontak kk untuk menanyakan beberapa informasi? Terima kasih.
BalasHapushy jg, maaf baru bisa balas soalnya baru membaca komentar mbak.
HapusTerima kasih sudah mengunjungi blog saya bro. Tidak rugi kalau jalan2 ke daerah kami di NTT banyak sekali surga tersembunyi yang belum terekspos keluar daerah. mungkin karna kurangnya fasilitas penunjang yang mendukung, semoga pemerintah bisa buka mata dan hati untuk kami dipelosok negri ini. salam
BalasHapusTerima kasih sudah mengunjungi blog saya bro. Tidak rugi kalau jalan2 ke daerah kami di NTT banyak sekali surga tersembunyi yang belum terekspos keluar daerah. mungkin karna kurangnya fasilitas penunjang yang mendukung, semoga pemerintah bisa buka mata dan hati untuk kami dipelosok negri ini. salam
BalasHapus