BAB I
GAMBARAN UMUM
A.    GAMBARAN UMUM
Kabupaten Flores Timur terbentuk pada tanggal 20 Desember 1958 bersamaan dengan di tetapnya UU. No 69 / 1958 tetang pembentukan daerah daerah tinggkat II dalam wilayah daerah tingkat I Bali, NTB, dan NTT
1.      Keadaan Fisik
Kabupaten Flores Timur merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur yang secara Letak Astronomis Kabupaten Flores Timur terletak Diantara 8° 3' 36" LS - 8° 38' 24" LS Dan 122° 39' 0" BT - 123° 20' " BT.. dengan batas wilayahnya
o   Batas Sebelah Utara Flores Timur Adalah Dengan : Laut Flores
o   Batas Sebelah Timur Flores Timur Adalah Dengan : Kabupaten Lembata
o   Batas Sebelah Selatan Flores Timur Adalah Dengan : Laut Sawu
o   Batas Sebelah Barat Flores Timur Adalah Dengan : Kabupaten Sikka

 
2.      Keadaan Geografi
Secara Geografis, Kabupaten Flores Timur merupakan salah satu Kabupaten di Propinsi NTT yang merupakan sebuah Kabupaten Kepulauan yang terletak di ujung bagian Timur Pulau Flores. Secara Administrasi Kabupaten Flores Timur memiliki yuridiksi Pemerintahan lokal yang meliputi 19 Kecamatan 209 Desa dan 17 Kelurahan. Kabupaten Flores Timur terdiri dari tiga pulau besar yang dihuni dan 14 pulau yang tidak dihuni  yaitu :
o   Pulau Flores daratan terdiri dari 8 Kecamatan 64 Desa dan 14 Kelurahan dengan luas wilayah : 1066,87 km² atau 58,85 % dari luas daratan seluruhnya.
o   Pulau Solor terdiri dari 3 Kecamatan, 36 desa dan 1 Kelurahan, seluas : 226,34 Km² atau 12,48 % dari luas daratan seluruhnya.
o   Pulau Adonara terdiri dari 8 Kecamatan, 109 Desa dan 2 Kelurahan, seluas 519,64 Km² atau 28,67% dari luas daratan seluruhnya.
3.      Klimatologi
Daerah kabupaten flores timur Beriklim Tropis dengan curah Hujan sekitar 60 – 150 hari per tahun dengan dedalaman 500 – 2000 mm per tahun sedangkan Cuaca dalam Perubahan suhu harian tidak terlalu menonjol antara musim panas dan musim dingin. Rata-rata amplitudo suhu harian 600C dengan rata-rata suhu siang hari 33,50C dan malam hari 230C. Hal ini menunjukkan perbedaan suhu siang dan malamtidak terlalu besar. Ini berarti bahwa cuaca di wilayah daerah ini tidak terlalu dingin dan tidak pula terlalu panas.
4.      Keadaan Demografi
a.       Pertumbuhan Dan Kepadatan Penduduk
Jumlah Penduduk Kabupaten Flores Timur berdasarkan Sensus Penduduk dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Flores Timur tahun 2010 adalah 232.312 Jiwa. Jika dibandingkan tahun 2009 adalah 233.811 Jiwa, terjadi penurunan jumlah penduduk Kabupaten Flores Timur yaitu sebanyak 1.499 jiwa ( 0.64 % ). Penyebaran Penduduk belum secara merata. Rata-rata kepadatan penduduk Kabupaten Flores Timur tercatat sebesar 127.9 jiwa setiap km² persegi. Bila kita lihat jumlah Rumah Tangga di Kabupaten Flores Timur telah mengalami penurunan sebesar 5.867 pada tahun 2010 atau turun sekitar 11.5 %. Berdasarkan data banyaknya rumah tangga dan rata-rata anggota rumah tangga menurut Kecamatan di Kabupaten Flores Timur tahun 2010, rata-rata penduduk per rumah tangga tercatat sebesar 4.5 jiwa. Sementara itu jumlah penduduk tertinggi dan terendah pada tahun 2010 masih sama dengan tahun 2009 dimana yang tertinggi di Kecamatan Larantuka sebanyak 37.271 jiwa dan terendah di Kecamatan Demon Pagong sebesar : 4.288 jiwa.
Tahun
2011
2010
2009
2008
2007
Jumlah Pria (jiwa)
113.700
111.494
112.827
110.038
109.750
Jumlah Wanita (jiwa)
123.507
121.111
125.339
124.038
120.168
Total (jiwa)
237.207
232.605
238.166
234.076
229.918
Pertumbuhan Penduduk (%)
-
-
2
-
-
Kepadatan Penduduk (jiwa/Km²)
-
-
131
-
-

B.     Potensi Daerah
o   Pertanian : Komoditi tanaman pangan dengan produksi terbesar adalah ubi kayu (34 322 ton), jagung (30 557 ton), padi ladang (24 329 ton). Padi sawah hanya sebesar 795 ton. Kacang tanah, ubi jalar dan kacang hijau masing-masing sebesar 2 532 ton, 1 370 ton dan 1 057 ton.
o   Perkebunan : Beberapa komoditi perkebunan yang menonjol di Flores Timur adalah kelapa, jambu mete, kemiri, pinang dan kakao. Produksinya masing-masing 9 498 ton, 10 424 ton, 872 ton, 80 ton dan 686 ton. Beberapa jenis rempah seperti lada, vanili dan pala, produksinya belum cukup banyak. Demikian pula dengan jarak pagar dan kapuk.
o   Peternakan : Ternak besar belum diusahakan secara maksimal di Flores Timur. Hanya sapi dan kuda yang menonjol, jumlahnya masing-masing mencapai 2 006 ekor dan 1 178 ekor. Ternak kecil terutama babi dan kambing cukup besar populasinya mengingat erat kaitannya dengan budaya setempat. Babi tercatat sebanyak 80 908 ekor dan kambing sebanyak 62 038 ekor.
C.     Transportasi
o   Darat : TERMINAL WERI, Alamat : Kelurahan Weri – Kecamatan Larantuka. Angkutan darat di Flores Timur ditunjang oleh jalan raya dengan total panjang 763,75 Km. Sebagian besarnya merupakan jalan kabupaten (66,73%). Jalan negara dan jalan provinsi masing-masing hanya 8,76% dan 24,51%
o   Laut : PELABUHAN LARANTUKA. Angkutan laut ditunjang dengan keberadaan beberapa pelabuhan dengan jumlah kunjungan kapal pada masing-masing pelabuhan berkisar antara 400 – 7 153 kunjungan. Salah satu pelabuhan tersebut merupakan pelabuhan penyeberangan dengan 93 kunjungan kapal ferry dalam tahun 2009.
o   Udara : BANDAR UDARA GEWAYANTANA – LARANTUKA, Alamat : jl. Soekarno-Hatta No. 77 Larantuka. Dalam tahun 2009, landasan udara Gewayan Tanah 52 kali didarati pesawat terbang yang menurunkan 1,578 penumpang dan menerbangkan 1,239 penumpang lainnya
D.    Objek Pariwisata
o   Upacara Keagamaan Paskah-"Semana Santa", dimana penduduk kota biasa melakukan perarakan membawa Patung Yesus dan Bunda Maria sebagai Pelindung dan Penyelamat umat manusia umumnya dan masyarakat Larantukakhususnya untuk diarak mengelilingi kota Larantuka.
o   Pembuatan Tenun Ikat atau semacam kain yang proses pembuatan sampai menjadi kain yang siap dipakai menggunakan cara tradisional.
o   Wisata Bahari, yaitu menikmati pantai dan pulau yang indah atau juga melakukan kegiatan seperti scuba, snorkling atau renang karena pantai dan laut yang terhampar semuanya masih perawan dan belum dirusak oleh tangan ataupun limbah, baik industri ataupun rumah tangga.
E.     Tradisi
Masyarakat Flores Timur terikat dengan adat-istiadat serta tata cara yang telah menjadi tradisi dari generasi ke generasi yang menjadikannya sebagai masyarakat yang sangat menghargai etnis, budaya, agama dan ras yang lain di dalam tatanan kehidupan dan bermasyarakat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Danau Asmara